Banyak alternative bisnis yang bisa dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga. Kalau Anda memiliki hobby atau keahlian yang bisa menghasilkan income, itu bagus. Jika tidak? Bukan berarti tidak punya kesempatan untuk membantu menopang perekonomian keluarga. Jadi, CIPTAKAN kesempatan itu!
Bisnis Laundry adalah salah satu alternative yang mudah dan tidak memerlukan modal besar. Keahlian? Rasanya semua orang bisa melakukannya. Asal tahu caranya.
Market yang dituju tentu saja bukan hotel berbintang atau perusahaan besar yang membutuhkan mesin laundry yang cangih dan sangat mahal. Lihatlah di sekeliling kita, semua orang berganti pakaian setiap hari. Mereka semua adalah peluang. Pak Fen (mentor saya di Entrepreneur University) pernah mengatakan, selama orang di dunia ini masih memakai baju, bisnis laundry tidak akan pernah mati. Saya setuju!
Memulainya sangat mudah, karena mencuci dan menyeterika adalah salah satu tugas rutin setiap ibu rumah tangga, jadi hampir setiap ibu rumah tangga pasti tahu bagaimana memilah pakaian supaya hasil cucian bersih dan tidak saling melunturi. Begitu pula dengan cara menyeterika dan melipat agar pakaian yang sudah tersusun rapi tidak mudah kusut lagi.
Modalnya? Bukankah di rumah sudah ada mesin cuci, tempat menjemur dan alat setrika? Manfaatkan saja dulu yang ada di rumah. Beberapa perlengkapan tambahan seperti keranjang, hanger, dan kantong plastik bisa dibeli dalam jumlah sedikit terlebih dahulu. Karena seperti semua usaha yang baru berdiri, proses pengenalan ke calon customer butuh waktu dan bertahap.
Jika semua peralatan sudah tersedia, langkah selanjutnya anda membutuhkan brosur dan pamflet untuk menyebarkan pengumuman tentang usaha anda. Buatlah brosur yang sederhana tapi menarik. Penyebaran brosur dan pamflet harus tepat sasaran, siapa market yang anda tuju. Apakah pasangan muda yang dua-duanya bekerja, mahasiswa, pekerja pabrik, karyawan toko, karyawan kantor (tempat suami anda bekerja mungkin?) Tentukan jenis pelayanan laundry yang mengena untuk calon customer anda, apakah kiloan, satuan, atau bulanan
Agar bisnis anda bisa tetap bertahan, kunci pertama harus sabar. Pada saat awal, jangan kaget kalau pelanggan yang datang hanya satu atau dua orang. Tapi jika anda bisa menggaet hati mereka dan membuat pelanggan pertama anda merasa nyaman melaundrykan pakaiannya di tempat anda, dijamin dia akan merekomendasikan ke teman-temannya. Dan jika pada bulan keempat, kelima atau keenam pelanggan anda sudah mulai banyak, inilah saatnya anda merekrut karyawan. Jika ini tidak dilakukan, maka waktu anda akan tersita mengurus bisnis dan sedikit melupakan tugas utama anda sebagai ibu rumah tangga. Jangan terlalu berhitung untuk berbagi rejeki dengan orang lain. Aa Gym pernah mengatakan, “Saya tidak khawatir dengan gaji karyawan, sebanyak apapun jumlah mereka, karena setiap orang memiliki rejekinya masing-masing”.
Setelah memiliki karyawan dan jumlah pelanggan semakin banyak, bukan berarti semuanya akan selalu baik-baik saja. Masalah sekecil apapun akan selalu timbul di hadapan anda, dan itu adalah resiko dalam hidup. Jadi, selalu tingkatkan bekal anda dengan membaca buku, menambah relasi, mengikuti seminar atau pelatihan secara berkala. Karena kegiatan itu sangat bermanfaat untuk “mengasah pisau” kemampuan dan kemandirian kita.
Selamat berkarya!
Bisnis Laundry adalah salah satu alternative yang mudah dan tidak memerlukan modal besar. Keahlian? Rasanya semua orang bisa melakukannya. Asal tahu caranya.
Market yang dituju tentu saja bukan hotel berbintang atau perusahaan besar yang membutuhkan mesin laundry yang cangih dan sangat mahal. Lihatlah di sekeliling kita, semua orang berganti pakaian setiap hari. Mereka semua adalah peluang. Pak Fen (mentor saya di Entrepreneur University) pernah mengatakan, selama orang di dunia ini masih memakai baju, bisnis laundry tidak akan pernah mati. Saya setuju!
Memulainya sangat mudah, karena mencuci dan menyeterika adalah salah satu tugas rutin setiap ibu rumah tangga, jadi hampir setiap ibu rumah tangga pasti tahu bagaimana memilah pakaian supaya hasil cucian bersih dan tidak saling melunturi. Begitu pula dengan cara menyeterika dan melipat agar pakaian yang sudah tersusun rapi tidak mudah kusut lagi.
Modalnya? Bukankah di rumah sudah ada mesin cuci, tempat menjemur dan alat setrika? Manfaatkan saja dulu yang ada di rumah. Beberapa perlengkapan tambahan seperti keranjang, hanger, dan kantong plastik bisa dibeli dalam jumlah sedikit terlebih dahulu. Karena seperti semua usaha yang baru berdiri, proses pengenalan ke calon customer butuh waktu dan bertahap.
Jika semua peralatan sudah tersedia, langkah selanjutnya anda membutuhkan brosur dan pamflet untuk menyebarkan pengumuman tentang usaha anda. Buatlah brosur yang sederhana tapi menarik. Penyebaran brosur dan pamflet harus tepat sasaran, siapa market yang anda tuju. Apakah pasangan muda yang dua-duanya bekerja, mahasiswa, pekerja pabrik, karyawan toko, karyawan kantor (tempat suami anda bekerja mungkin?) Tentukan jenis pelayanan laundry yang mengena untuk calon customer anda, apakah kiloan, satuan, atau bulanan
Agar bisnis anda bisa tetap bertahan, kunci pertama harus sabar. Pada saat awal, jangan kaget kalau pelanggan yang datang hanya satu atau dua orang. Tapi jika anda bisa menggaet hati mereka dan membuat pelanggan pertama anda merasa nyaman melaundrykan pakaiannya di tempat anda, dijamin dia akan merekomendasikan ke teman-temannya. Dan jika pada bulan keempat, kelima atau keenam pelanggan anda sudah mulai banyak, inilah saatnya anda merekrut karyawan. Jika ini tidak dilakukan, maka waktu anda akan tersita mengurus bisnis dan sedikit melupakan tugas utama anda sebagai ibu rumah tangga. Jangan terlalu berhitung untuk berbagi rejeki dengan orang lain. Aa Gym pernah mengatakan, “Saya tidak khawatir dengan gaji karyawan, sebanyak apapun jumlah mereka, karena setiap orang memiliki rejekinya masing-masing”.
Setelah memiliki karyawan dan jumlah pelanggan semakin banyak, bukan berarti semuanya akan selalu baik-baik saja. Masalah sekecil apapun akan selalu timbul di hadapan anda, dan itu adalah resiko dalam hidup. Jadi, selalu tingkatkan bekal anda dengan membaca buku, menambah relasi, mengikuti seminar atau pelatihan secara berkala. Karena kegiatan itu sangat bermanfaat untuk “mengasah pisau” kemampuan dan kemandirian kita.
Selamat berkarya!
0 komentar:
Posting Komentar